Tuesday, July 9, 2013

Profil Pondok Pesantren As Syafi'iyah Bungah Gresik Jawa Timur



cover-cd-depan
ASSYAFIIYAH merupakan pondok pesantren yang terletak di desa Bungah tepatnya di gang depan kapolsek Bungah JL. Nongko Kerep Bungah dengan nomor telpon [031] 3949506 Alamat yang lebih tepatnya lagi, Assyafiiyah terletak persis di selatannya “pasar legi Bungah” (pasar yang ada di desa Bungah, dan pasar itu berlaku seminggu sekali, tepatnya pada pasaran “Legi” dalam kalender)

Adapun pendiri dari Pondok Pesantren Assyafiiyah adalah AL MAGHFURLAH K.H. MUHAMMAD MALIKI SYAFII. Beliau dilahirkan pada sekitar tahun 1944 di desa Jati Sari, Glagah, Lamongan, Jawa Timur. Singkat ceritanya, setelah menyelesaikan seluruh studi-Nya, beliau diperintah oleh para Kyai, Ustadz, dan orang-orang yang terdekat dengan beliau untuk mengamalkan ilmu serta mengabdi di masyarakat. Dan pada akhirnya setelah mengamalkan segala ilmu yang dimiliki di masyarakat bahkan di berbagai daerah, beliau mempunyai inisiatif serta keinginan dan didorong oleh beberapa orang terdekat beliau, akhirnya dengan mengucapkan Bismillah, diikuti oleh keinginan yang kuat dan mantab tidak lupa pula dengan kesungguhan untuk mensyiarkan agama Islam, didirikanlahPONDOK PESANTREN ASSYAFIIYAH, dengan tujuan sebagai sarana untuk mendalami serta mengamalkannya kelak di tengah-tengah masyarakat, agar tercipta kehidupan yang harmonis, aman, tentram, sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama Islam. Pondok pesantren adalah sebuah tempat untuk mempelajari segala macam ilmu agama. Pondok pesantren merupakan tempat untuk mendalami, memperoleh, bahkan sebagai sarana “belajar” mengamalkan berbagai macam ilmu agama. Dari tempat inilah kita mengerti secara mendalam apa arti sesungguhnya agama islam itu ? Agama islam merupakan suatu agama yang tidak mengajarkan kepada pengikutnya untuk kekerasan, tawuran, sengketa dan sebagainya. Melainkan mengajarkan kepada pengikutnya untuk tenang, damai, dan selalu bersikap ishlah di lingkungan masyarakat. Sedangkan nama Assyafiiyah adalah sebuah nama yang diambil dari romo (Ayah) pendiri Pondok PesantrenAssyafiiyah, yang bernama K.H Syafii pemberian nama “Assyafiiyah” pada pondok pesantren tersebut dengan tujuan untuk memulyakan dan mengenang Romo beliau, yang selalu senantiasa mendoakan dan mendorong Beliau untuk menjadi seorang insan yang bermanfaat.
Pondok pesantren Assyafiiyah, merupakan pondok pesantren yang berbasiskan “Ahlusunnah wal Jamaah”. Ajaran Ahlusunnah wal jamaah ini merupakan metode/cara menjalani kehidupan dengan berlandaskan serta bercerminkan segala sesuatu yang pernah diajarkan bahkan diamalkan oleh Beliau Rosulullah SAW, lewat beberapa haditsnya. Segala sesuatu yang pernah diamalkan Rasul, sering kita dengar dengan sebutan sunnah-sunnah Rasul.
Pada awal pembangunan pondok pesantren, dimulai dengan mendirikan “pondasi” yang kuat. Setelah berdirinya pondasi yang kokoh, diteruskan dengan pembagian ruang Ndalem dan Mushollah terlebih dahulu. Pendirian seperti ini atau awal pendirian Pondok Pesantren Assyafiiyah sekitar tahun 1988, bertepatan dengan lahirnya putra beliau yang terakhir dari isteri beliau yang bernama Ibu Mashanah.
Setelah beberapa tahun berlalu, diteruskan lagi bangunan beberapa kamar, yang direncanakan sebagai tempat menginap keluarga dan sanak saudara terlebih dahulu. Memang tujuan pertama kali dakwah menyebarkan sertya mengajarkan agma islam , melalui orang-orang terdekat. Pada waktu itu belumlah dinamakan Pondok Pesantren hanya sebatas rumah sepertia biasanya , yang didampingi Mushollah. Setelah sekian hari dirasa penghuni dan yang menuntut ilmu di sana semakin banyak, dibangunlah sebuah kamar, dan bertepatan dengan itu, diberilah nama “ASRAMA ROUDHLOTUL THOLABAH”.
Lambat laun jumlah santri bertambah banyak dan kondisi pembangunan Asrama mengalami kemajuan. Kurang lebih pada tahun 1991 Asrama Roudhlotul Tholabah secara resmi dan formalitas menjadi “PONDOK PESANTREN ASSYAFIIYAH”. Dan tentunya itu semua dikarenakan ikhtiar beliau yang Istiqomah dalam berjuang, serta dukungan dan do’a dari berbagai pihak dan kalangan masyarakat. Mereka juga ikut serta berpartisipasi dalam pembangunanan Pondok Pesantren ASSYAFIIYAH. Para teman & sahabat beliau, Salah satunya, K.H. Farhan Rosyid (Bungah), H. Amari (Bungah), H. Alawi & H. Sirrin (Gresik) dan tidak dapat disebutkan satu persatunya, mempunyai peranan yang sangat penting atau signifikan dalam pembangunan P.P. ASSYAFIIYAH Bungah Gresik.
Setelah mengalami beberapa kemajuan secara signifikan, baik dalam bidang pembangunan dan jumlah santri yang semakin meningkat , diadakanlah pengajian dengan sistem Sarogan dan BandonganPengertian Ngaji Sarogan ini para siswa membaca kitab kuning langsung dihadapan para Assatidz dan Ustadzaat, di situ tidak hanya asal membaca saja melainkan harus ada alasan / argumentasi mengapa dibaca seperti itu. Dan tidak jarang pula santri tersebut diperintah untuk menjelaskan isi dari kitab yang telah dibaca tadi. Adapun metode Bandongan adalah keseluruhan siswa pada pondok pesantren berkumpul pada satu tempat dalam lingkup pesantren, untuk mengaji kitab-kitab salafiyah , yang langsung dipimpin oleh Romo Yai sendiri. Selain kedua metode tersebut, Assyafiiyah juga melakukan kegiatan yang mirip dengan sekolah formal’ yang biasa disebut dengan “Madrasah Diniyah”.
MADRASAH DINIYAH , merupakan salah satu cara agar dengan cepat siswa dapat memahami berbagai ilmu agama . Madrasah, merupakan kata yang diambil dari Shighot ( kedudukan suatu kalimat ) isim makan lafadz “ Da Ra Sa “ ( yang artinya belajar ) kemudian jika kalimat bersighot isim makan ( Isim yang menunjukkan arti tempat ) maka sudah dipastikan arti dari kata Madrasah Diniyah adalah ” tempat belajar agama islam “.
Dalam Madrasah Diniyah yang terdapat di Pondok Pesantren Assyafiiyah, dibimbing dan dibina oleh dewan assatidz dan Ustadzaat dari mulai lulusanPondok Salafiyah sampai Magister ( S-2 ) juga ikut Nimbrung di sana . Tidak ketinggalan para santri kelas akhir diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan PPL yakni untuk mengajar di Madrasah Diniyah Assyafiiyah.
Metode pengajaran MADRASAH DINIYAH ASSYAFIIYAH, berbentuk klasikal, yakni bentuk pengajaran Madrasah dipisah oleh beberapa kelas, yang mana pengelompokan tersebut didasarkan atas kemampuan diri seorang santri dalam mempelajari berbagai disiplin ilmu agama. Disamping itu, pengelompokan tersebut didasarkan atas “ Lamanya dia mondok “ di Pesantren Assyafiiyah. Sistm klasikal inilah, Al- Hamdulillah, bisa dikatakan sukses dan mencetak beberapa lulusan yang sudah dirasa cukup meyakinkan. Klasikal di madrasah ini diawali dengan kelas 1 diniyah sampai kelas 6 diniyah sebagai kelas terakhir Madrasah. Dan kelas 6 inilah, kelas yang ada kegiatan PPL, yakni kegiatan belajar untuk mengajarkan ilmu di Madrasah tersebut.
Selain kegiatan MADRASAH DINIYAH, Juga ada kegiatan yang menunjang dalam mengembangkan kreatifitas santri. Beberapa kegiatan itulah yang dapat meng- explorasikan bakat serta potensi-potensi dalam pribadi santri. Kegiatan tersebut meliputi segala amaliyah. Baik berorientasi masalah agama maupun dunia umum. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
a. Hifdzul Qur’an
b. Qiro’atul Qur’an
c. Muhadloroh / Khitobah
d. Shalawat
e. Kaligrafi
f. Tahlilan
g. Hafalan surat-surat pendek & bacaan –bacaan yang penting
h. Diba’an
i. Istighosah
j. Tartilul Qur’an
k. Bimbingan shalawat Al Banjari
l. Bimbingan Memimpin Tahlil, baca Yaasin, beserta doa
m. Bimbingan baca kitab kuning
n. Dll
Pondok Pesantren Assyafiiyah mempunyai Manajemen yang jelas dan teratur. Pemangku pondok sebagai pusat dari Manajemen struktural di Assyafiiyah. Jabatan di bawah pemangku meliputi struktural kepengurusan pondok bagian putra dan putri. Pada Madrasah Diniyah pun juga ikut masuk dalam manajemen pesantren. Selain itu Madrasah juga mempunyai susunan kepengurusan tersendiri. Manajemen struktural di pondok Pesantren Assyafiiyah adalah sebagai berikut.
manajemen-assyafiiyah4
Pada awal pembangunan Pondok Pesantren ASSYAFIIYAH, santri dan para siswa baik putera dan puteri masih dalam satu bangunan pesantren, antara bagian putera dan puteri dipisah dengan kokohnya tembok dari batu bata dengan lapisan cor-coran. Sesungguhnya keadaan seperti itu tidak diharapkan terjadi, karena memang disebabkan keterbatasan dana yang dimiliki Assyafiiyah. Lambat laun, semakin tahun semakin banyak para siswa yang belajar di ASSYAFIIYAH, dan ALHAMDULILLAH….. berkat pertolongan Allah SWT, serta atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pada tahun 2003, ASSYAFIIYAH dapat membangun satu komplek di sebelah barat Musholla Al Hidayah (Musholla selatan pasar legi) yang diperuntukkan bagi para santri putera. Dengan demikian proses kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Assyafiiyah semakin efisien, stabil, dan lebih SERSAN (Serius tapi Santai). Tapi pembangunan tempat belajar untuk sementara bagi santri putera masih dikategorikan 40 – 50 %.
Perkembangan dari awal berdirinya Pondok Pesantren Assyafiiyah dalam hal pembangunan tempat dan sarana semakin maju. Itu terbukti dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki pesantren untuk kepentingan segala kegiatan yang dapat menunjang kreatifitas pesantren. Di samping itu, perbaikan-perbaikan pada beberapa sektor semakin ditingkatkan, seperti pada kamar mandi, teras Pesantren, bangku madrasah, dan sebagainya, yang membuat semakin nyaman bagi siswa yang belajar di sana.
Perkembangan dari segi kwalitas santri pun juga AL HAMDULILLAH bisa dikatakan lebih cukup dari yang diharapkan. Beberapa perlombaan yang diikuti mulai dari tingkat desa sampai propinsi, bahkan tidak jarang pula beberapa trophy dan penghargaan telah diraih, baik juara I, II, III serta harapan-harapan juara, dalam perlombaan yang berbeda-beda. Mulai dari jenis Musabaqoh Qiraatul Quran, Musabaqoh Khottil Quran, sampai Musabaqah Shalawat, santri Assyafiiyah ikut meramaikannya, dengan tujuan untuk mensyiarkan agama Islam dan sebagai dasar awal untuk mengarungi baktera kehidupan di masyarakat.
Salah satu perkembangan lagi adalah, dengan terbentuknya Grup Shalawat kebanggaan ASSYAFIIYAH. Grup inilah yang sedikit banyak sebagai perantara untuk mengangkat nama Besar Pondok Pesantren Assyafiiyah. Grup itu bernama “NUR MUHAMMAD”. Lahir dengan pemberian nama langsung oleh Al Maghfurlah K.H. M. Maliki Syafii (Selaku Pendiri Pondok Pesantren Assyafiiyah). Beliau memberi nama seperti itu dengan berlandaskan sebuah dalil, bahwasanya Allah SWT sebelum menciptakan alam semesta ini, sudah diciptakanlah NUR MUHAMMAD, jadi awal mula penciptaan alam semesta ini dimulai dengan penciptaan NUR MUHAMMAD. Dan dengan dalil ini ABA YAI MALIKI dan tentu juga semuanya berharap agar Grup Shalawat NUR MUHAMMAD dapat selalu konsisten dan istiqomah dalam membaca dan mensyiarkan shalawat-shalawat Nabi Muhammad SAW.
Dari masa awal berdirinya Assyafiiyah sampai sekarang, Pondok Pesantren Assyafiiyah telah meluluskan sebanyak 1000-an lebih alumni yang tersebar di beberapa daerah, yang terkumpul dalam satu wadah bernama “HIMMAH” (Himpunan Alumni Assyafiiyah). Dan sekali lagi Al Hamdulillah atas segala Maunah-Nya, para lulusan Assyafiiyah kebanyakan dari mereka menjadi orang yang bermanfaat di lingkungannya. Beberapa dari mereka bisa mendirikan pesantren di lingkungannya, mendirikan Majelis Ta’lim, sebagai pedagang sukses, dan sebagainya, yang kesemuanya itu tidak luput dari pertolongan ALLAH SWT dan besar kecil serta keras tidaknya mereka dalam berusaha untuk mencapai dan merealisasikan apa yang mereka cita-citakan.
Itulah sekilas profil Pondok Pesantren Assyafiiyah. Dari mulai berdirinya sampai sekarang, memang banyak sekali perkembangan di berbagai sektor. Kemudian harapan kita bersama, semoga sekilas profil tersebut dapat menumbuhkan hati kita untuk selalu mengingat sejarah berdirinya Pondok Pesantren Assyafiiyah, Pondok Pesantren kebanggaan kita bersama.
diambil dari situs resmi pp. As Syafi'iyah
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Makasih telah berkomentar