Sering kita
mendengar kisah tentang Yahudi, Sampai akhirnya mereka berhasil mendirikan negara Israel
dengan gerakan Zionisnya. Orang-orang Yahudi bisa dikategorikan Stateless
Community(Sebuah suku yang menyebar luas dari timur Persia sampai ujung barat
Afrika Utara tetapi Yahudi berkomunitas tanpa mempunyai sebuah Negara.
Namun di balik
semua itu Ternyata ada banyak pula kasus yang serupa di dunia ini. Orang-orang
Kurdi menetap setidaknya di tiga negara, yakni Turki, Irak dan Iran. Juga
komunitasnya ditemukan di Amerika Utara dan Eropa. Mereka tidak mempunyai
negara. Orang-orang suku Armenia, walaupun sudah memiliki negara (sekarang)
tetapi juga masih menimbulkan masalah di Turki dan Irak. Selain itu juga ada orang-orang
Armenia yang lebih banyak tinggal di luar Armenia dari pada yang tinggal di
Armenia sendiri. Terakhir orang-orang Armenia di Nagorno-Karabakh sebuah
provinsi di Azerbaijan memberontak terhadap pemerintah Azerbaijan. Ini menjadi
cukup masalah karena orang-orang Azeri juga cukup banyak yang tinggal di
Armenia (karena mereka bertetangga), akibatnya orang-orang Azeri di Armenia
hampir seluruhnya melarikan diri ke Azerbaijan. Hal ini diperparah dengan
sentimen agama, karena orang Armenia beragama Kristen Apostle, sedangkan orang
Azeri beragama Islam (dari kelompok Syi’ah).
Demikian pula
dengan negara Italia,Negara Italia terletak di Eropa bagian selatan. Italia
mempunyai sejarah yang sangat lebar. Dahulu di sinilah terdapat kerajaan Romawi
yang menyembah para Dewa sampai Byzantium yang menganut Kristen. Pasukan Muslim
yang berasal dari Afrika utara tercatat pernah menguasai kepulauan Sisilia
sampai ekspedisi ke Italia utara pada abad ke 8. Bahkan sampai ke kota Roma.
Gereja terbesar umat Katolik, Santo Petrus pernah terkuasai, namun tak diambil
alih. Seorang anak muda kebangsaan Inggris bernama Alfred yang kemudian menjadi
raja Inggris, menjadi saksi sejarah invasi ini. Sayangnya invasi pasukan Muslim
ini kurang intensif. Sehingga daratan Italia lepas dari tangan pasukan muslim.
Walaupun demikian
pengaruh Islam di pulau Sisilia dan Italia sangat terasa sampai sekarang.
Bangunan dan benteng peninggalan pasukan muslim di Italia masih berdiri dan
sekarang menjadi tempat pariwisata. Selama invasi tersebut Islam banyak
memberikan kontribusi bagi kebudayaan Eropa berupa ilmu pengetahuan, seni,
sastra, arsitektur dan ilmu pengetahuan lainnya. Islam juga hadir dan bahkan
mempengaruhi pemikiran bangsa Eropa di zaman Renaissance yang bermula di negara
ini. Sampai pada akhirnya, Raja Inggris Roger I mengambil alih pulau Sisilia
dari bangsa Arab setelah 200 tahun berkuasa di pulau Sisilia. Maka berakhirlah
kekuasaan Islam di negeri itu.
900 tahun
kemudian, invasi Islam pun dilakukan kembali ke negara itu. Pertama kali mereka
menginjakkan kaki di kota Mazzara del Vallo tahun 1960. Mereka bukan pasukan
perang. melainkan para pekerja, pedagang dan pelajar yang merupakan para
imigran modern. Seperti pendahulunya, mereka membawa Syiar Islam ke negeri
pizza itu. Sebagian besar dari mereka adalah imigran dari Afrika utara,
Albania, Bosnia, Turki, Arab dan dari negara Islam lainnya. Kebanyakan mereka
tinggal di pulau Sisilia, Roma, Milan, Turin dan kota-kota besar lainnya.
Gelombang imigran muslim pun terus bertambah dan mereka berbaur dengan
masyarakat setempat.
Bayangan cerah
datang setelah negara Italia memberikan amnesti kepada para imigran, Masjid dan
Musholla bertumbuhan, organisasi Islam bermunculan dan mulai berani bersuara,
sekolah Islam dan toko makanan halal mulai banyak berdiri. Jumlah Masjid
bertambah dari 16 menjadi 400 buah lebih hanya dalam jangka waktu 16 tahun.
Syiar Islam pun menyebar dengan pesat. Sampai sekarang, di kota-kota besar
dengan mudah kita dapat menjumpai muslimah berjilbab dan warga muslim di
jalan-jalan atau di tempat umum lainnya.
Muslim Italia
tak luput dari dampak peristiwa 11 September. Kekerasan terhadap warga muslim,
kampanye anti Islam dan Islamphobia pun tak terhindarkan seperti yang terjadi
di negara-negara Eropa dan Amerika. Namun setelah kejadian tersebut, Al Quran
terjemahan bahasa Italia masuk ke dalam daftar buku terlaris di negeri itu.
Masjid-masjid di sana mengadakan dialog antara umat dan pemimpin agama. Masjid
banyak dikunjungi oleh warga non muslim yang ingin tahu lebih jauh dengan
Islam. Jumlah mualaf pun makin meningkat pesat.
Hanya dalam
beberapa tahun saja jumlah pemeluk Islam di Italia meningkat sampai dua kali
lipat. Sampai saat ini jumlah kaum muslim di sana berjumlah sekitar 1,4 juta
jiwa. Memang sangat mengejutkan karena ternyata Islam dapat tumbuh dengan
sangat pesat di negara yang sangat Katolik ini. Dan sekarang Islam adalah agama
terbesar kedua di Italia. Pertumbuhan inilah yang membuat gentar banyak
kalangan di Eropa.
Kesuksesan besar
ini semakin terlihat ketika para muallaf asli Italia berkerja sama dengan
kedutaan Maroko, Arab Saudi dan kaum muslim lainya membangun sebuah Masjid Raya
di kota Roma. Sekarang Masjid dan Islamic Center ini telah berdiri dengan kokoh
di ibu kota Italia itu. Masjid ini kini menjadi salah satu masjid terbesar di
Eropa.
oleh: Khaqin Nazili
dari berbagai sumber