Bumi langitan bergoncang akan sholawat, terlihat di sana sini para
santri menyenandungkan pujaan kepada sang pujangga. Keadaan tersebut di mulai
katika peraturan adanya terbang dan menggunakan mic di perbolehkan oleh majlis
masayikh, apalagi ketika terselenggaranya perlombaan banjari yang diadakan oleh
AMM, yang membuat semangat mereka (para pecinta) semakin menggebu tak terkira,
hal ini di buktikan akan terdengarnya bunyi terbang di asrama-asrama yang ada.
Ya....... Walaupun di sana sini terdengar bunyi sholawat, tetapi tertap saja
ada oknum yang mempeloporkan lagu-lagu cinta yang pasif & cengeng.
Dan walaupun begitu, masih saja
ada ada dari kaum santri remaja yang malu untuk bersholawat. Permasalahanya,
kenapasih kamu semua malu.
Nggak usah malu, kita di sini sama, sama makan nasinya. Atau ketika
acara kamu takut megang mic?, tinggal di pegang aja kok repot. Suara nggak enak
..?..... em........... jadi itu problem kamu, oke deh.. sekarang, baca ulasan
berikut ini ;
Suara itu nggak
perlu enak, yang penting indah.
A.
Pada dasarnya yang menjadikan suara enak
adalah karena memang suara seseorang itu enak. Tapi, suara enak adalah suara
naif yang tak membekas di hati pendengar. Suara tersebut tidak menimbulkan
apapun kecuali kenikmatan sesaat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan suara
layak disebut enak:
1. Karena memang suaranya enak
2. Orang tersebut istimewa bagi si pendengar
3. Nama yang terlanjur sudah melangit
4. Garis keturunan istimewa
Untuk poin
terakhir juga sering menimbulkan suara yang indah.
B.
Suara indah adalah suara yang
dapat memberikan ketenangan jiwa bagi si pecinta dan yang mendengarkanya.
Adapun faktor yang menyebabkanya adalah hati yang selalu ingat pada ma’na dan
mendalami akan isi kandungan yang ada.
Tapi memang terkadang
ada orang yang memiliki suara enak dan
menjadi indah karenanya. Masih belum faham?.......... aduh capek deh.........
Begini, bayangin
aja kalau suara yang enak itu adalah sebuah makanan. Kita memakanya dan
merasakan kelezatan didalamnya, tapi setelah itu rasa tersebut akan hilang tak
berbekas.
Sekarang, bayangin
aja kalau suara yang indah adalah sebuah pemandangan. Kita menikmatinya dan
merasakan ketentraman darinya. Walaupun pemandangan tersebut telah berlalu,
tapi rasa tersebut akan selalu terbayang di hati kita.
So, kenapa harus
malu bersholawat, yakinlah kalau kamu bisa menggetarkan hati orang lain dengan
suara INDAH kamu, yakinlah kalau kamu bisa, nggak usah takut salah karena semua
hal adalah latihan.
TAPI INGET, karena
sholawat adalah bentuk-bentuk pujian yang agung, maka ada batasan-batasan yang
harus di tetapi (harus menetapi adabnya), seperti sering kita lihat saat
mahalul qiyam. (saat insya Allah, Nabi Muhammad
turun) kita malah tertawa, berjoget ria,
dan tidak mengindahkan ma’nanya, so, kenapa kita tak berubah mulai
sekarang untuk menjadi REMAJA yang lebih
baik dan di perhitungkan, bukanya di
remehkan.
oleh Kalampayan D’ Aurangzeb