
Mengenal Negeri Suriname
Pernah dengar tentang orang
Indonesia yang diasingkan ke luar negeri? Nah, salah satu negara yang jadi
tujuannya adalah Suriname. Salah satu negara di Amerika Selatan yang
berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan
berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik. Dengan lahan
subur seluas 163.820 km2. Negara ini menjadi penghasil bouksit (bahan
alumunium) terbesar di dunia.
Mungkin kalian tidak mengetahui
bahwa Negara yang merdeka pada 25
Nopember 1975 M. ini sering disebut sebagai “Indonesia Sebelah
Barat”. Ada kisah menarik mengenai agama dan tradisi
yang bisa kita pelajari di negara bekas
jajahan Belanda ini. Pada akhir
1800an Negara Belanda pernah mendatangkan kuli kontrak
dari berbagai negara yang diantaranya dari
Jawa, India, Cina dan Timur Tengah. Kurang lebih 33,000 orang Jawa Tengah dan Jawa
Timur diangkut ke negeri tersebut. mereka diberi janji manis bisa menjadi kaya sepulangnya dari
sana. tapi kenyataanya mereka malah menjadi kuli kontrak selama lima tahun di
perkebunan tebu dan coklat. Setelah selesai masa kontrak, orang-orang Jawa ini
terlalu malu dan miskin untuk pulang. Akhirnya mereka menetap disana dan saling
menikah. Sebenaranya ada banyak
cara yang dilakukan belanda untuk mengangkut orang-orang jawa ke Suriname, namun
sebagian besar mereka dipaksa atau diculik dari
desa-desa. Selain orang jawa ada pula orang-orang Madura, Sunda, Batak, dan daerah
lain yang keturunannya menjadi orang Jawa semua di sana.
Keturunan Jawa di Suriname
Sampai saat ini keturunan Jawa menjadi etnis
keempat terbesar setelah Creole (campuran belanda dan afrika), hindustan
(India) dan marun (afrika). Mungkin kalian tidak menyangka kalau di sana juga
ada desa yang bernama Tamanredjo, Tamansari dan desa lain yang
berbau jawa. Yah, Orang Jawa Suriname sesungguhnya tetap ada kerabat di Tanah
Jawa walau hidupnya jauh terpisah samudra. Itu sebabnya Bahasa Jawa tetap
lestari di daerah Suriname. Tahukah anda Seedorf adalah orang Suriname,
yang kakeknya merupakan orang JAwa. Clarence Seedorf lahir di Paramirabo,
Suriname pada tanggal 1 April 1976. Pemain sepak bola berkewarganegaraan
Belanda yang berposisi sebagai pemain tengah ini bergabung pada AC Milan pada
tahun 2002 dan menjadi langganan untuk memperkuat timnas Belanda.
Dalam masa-masa sulit kesatuan dan
kekerabatan orang Jawa dipertahankan melalui tradisi. Selamatan dan upacara
tradisi seperti sunatan, mitoni, pernikahan, hari-hari peringatan kematian
terus dilakukan. Peringatan kematian masih terus dilakukan hingga satu, dua
tahun dan satu windunya. Upacara bersih desa yang dipersembahkan untuk Dewi Sri
diselenggarakan selama musim panen padi. Dalam upacara ini dilakukan pagelaran
wayang kulit. Wayang kulit dan gamelan yang digunakan diturunkan dari generasi
ke generasi, dan sudah tidak ada orang yang bisa membuatnya lagi.
Cahaya Islam bersinar terang
Cahaya Islam juga bersinar terang
di Suriname. Data statistik menunjukkan bahwa Islam di negeri tersebut mencapai
15,9% dari jumlah penduduk, menduduki peringkat ketiga setelah agama Kristen
dan Hindu. Dari seluruh umat Islam di Suriname, yang terbanyak berasal dari
suku Jawa, 69,6 % sedangkan yang lain berasal dari Hindustan 23,6 % dan
suku-suku lain. Keyakinan
Islam orang Jawa di Suriname tidak sama dengan yang dipraktekan orang islam di
Jawa sekarang. Islam ini lebih bercampur dengan Kejawen. Barangkali bisa dibuat
kesimpulan bahwa agama islam dan tradisi di pulau Jawa pada abad ke 19 adalah
kurang lebih sama seperti yang masih dipraktekkan orang jawa di Suriname.
Hilang kontak dengan pulau Jawa menjadikan pengetahuan dan tradisi yang
dipraktekkan tidak berkembang secara sama dan sebangun dengan yang ada di Jawa,
menjadikan mereka contoh hidup kebudayaaan Jawa abad 19, kurang lebihnya.
[istahi@gi dari
berbagai sumber]g lebihnya.[istahi@gi dari berbagai sumber]
Saya termasuk pemethati kehidupan orang jawa suriname karena secara emosional juga ada kerabat kakek saya yg dibawa belanda kesana tahun 1920an dan kini saya banyak punya teman di FB dari Suriname.
ReplyDeleteDalam kehidupan spiritual keagamaan memang masih banyak yg Islam bercampur kejawen, tetapi seiring waktu juga banyak yg sudah modern pengetahuan keislamannya sehingga ritual ritual kejawen mulai ditinggalkan..
Sampai kini masih ada solat dengan 2 kiblat menghadap kebarat yg turunan terinspirasi dari nenek moyangnya yang dari Jawa Indonesia solat kiblatnya ke barat.
Tapi secara geografis mestinya ke baitullah lebih cocok menghadap ke timur dan pembaharu Islam disana ada namanya Ustad Dr H Sudirman Muntari yg mempelopori perubahan dan pembaharuan keislaman disana.
Salam semoga bermanfaat